BAB
I
KOMPONEN
DAN MACAM SISTEM
Tujuan
Pembelajaran
- Memahami komponen yang menyusun ekosistem
- Mengetahui komponen biotik dan abiotik ekosistem
- Memahami interaksi antar komponen biotik dan antara komponen biotic dengan komponen abiotik
- Mengetahui macam-macam ekosistem
A.
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah
Sistem alam yang dibentuk dari interaksi antar makhluk
hidup dan interaksi antar makhluk tak hidup dengan faktor
lingkungannya pada suatu kawasan tertentu
Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh TRANSLEY
(1935) yang mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara makhluk hidup
(tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme) dengan faktor lingkungan
(cahaya, udara, air, tanah dsb) dialam, sebenarnya membentuk suatu system yang
tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem adalah EKOLOGI
.
Istilah ekologi pada mulanya dicetuskan oleh seorang pakar
biologi Jerman, yaitu ERNST HAECKEL, pada tahun 1866. Ekologi berasal
dari bahasa Yunani yaitu
Oikos
rumah
Logos
ilmu
Secara
harfiah ekologi bisa diartikan sebagai ilmu kerumah tanggaan.
Pengertian
ekologi kemudian berkembang menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antar
faktor biotik dan abiotik dengan lingkungannya
B. Komponen Ekosistem
1. KOMPONEN BIOTIK
Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal yang disebut
dengan HABITAT . Semut misalnya, mempunyai habitat ditanah.
Namun selain semut tanah juga merupakan habitat bagi cacing tanah dan makhluk
hidup lainnya. Komponen biotik tidak dipelajari secara individual, tetapi dalam
satuan populasi dan komunitas
a. POPULASI
Populasi tidak terdiri dari satu makhluk hidup atau
individu, tetapi atas sekumpulan antar makhluk hidup yang menempati suatu
kawasan tertentu. Namun sekumpulan makhluk hidup ini
hanya disebut populasi jika memiliki jenis yang sama atau satu spesies
Sebagai contoh populasi, perhatikanlah kolam ikan yang
dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup, seperti ganggang, lumut, serangga,
air, ikan mas, dsb. Jika setiap jenis makhluk hidup ini jumlahnya lebih dari
satu, maka pada kolam ikan akan terbentuk populasi ganggang, populasi
lumut, populasi serangga air, dsb
b. KOMUNITAS
Populasi-populasi makhluk hidup yang ada pada suatu tempat
tidak berdiri sendiri begitu saja, tetapi saling berinteraksi. Pada suatu kolam
ikan misalnya, populasi ganggang akan berinteraksi dengan populasi ikan
berukuran kecil. Interaksi ganggang dengan ikan berukuran kecil berlangsung
melalui proses makan. Interaksi antar populasi pada suatu area ini membentuk
komunitas. Komunitas tidak hanya meliputi kawasan yang luas dengan tumbuhan dan
hewan yang beragam.
Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas,
Karbon Dioksida dalam udara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses
Fotosintesis, Udara yang bergerak atau biasa disebut angin juga berperan
penting dalam kehidupan beberapa tumbuhan. Angin dapat membantu proses
penyerbukan dan penyebaran biji
c. Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik
yang berhabitat didarat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair, dan
gas. Dialam, air tidak selalu tersedia dalam bentuka cair. Ada air dalam bentuk
Krista les, es dan uap air
d. Batu dan tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup
mulai dari yang berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa, hingga yang
berukuran besar, seperti gajah. Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang
disebabkan oleh kondisi iklim atau lumut. Komposisi tanah juga diperkaya dengan
humus yang
merupakan hasil penguraian materi organik dari sisa-sisa tubuh hewan atau
tumbuhan mati. Keberadaan humus dapat menyuburkan tanah. Tanah yang
subur diperlukan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dengan baik.
e. Suhu
Suhu merupakan faktor penting dalam proses metabolisme
makhluk hidup, contohnya pada manusia, suhu tubuh optimal untuk metabolisme
tubuh adalah 37 0C. Jika suhu tubuh manusia turun hingga dibawah 340C
maka akan menderita HIPOTERMIA , tetapi jika suhu tubuh manusia naik hingga
mencapai 400C maka akan menderita HIPERTEMIA. Baik Hipotermia dan
Hipertemia akan menyebabkan kematian.
f. Topografi
TOPOGRAFI adalah
Keadaan tinggi atau rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat , semakin tinggi
suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin rendah.
B. Interaksi Dalam suatu ekosistem, komponen biotik dan abiotik saling berinteraksi dan
berhubungan timbal balik. Adanya hubungan timbal balik dalam ekosistem
menyebabkan sistem akan terguncang apabila terjadi kerusakan pada salah satu
komponen sekalipun.
1. Interaksi Antar Komponen Biotik
Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang
terjadi antar populasi organisme yang menyusun ekosistem.
a. MUTUALISME
Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi
antarorganisme dari dua spesies yang berbeda. Hubungan mutualisme akan
menguntungkan bagi kedua organisme yang terlibat didalamnya. Beberapa spesies
dapat hidup tanpa organisme partner mutualismentya. Hubungan seperti ini
disebut dengan MUTUALISME FAKULTATIF. Berbeda lagi dengan mutualisme Obligatif,
yaitu hubungan yang terjadi antara kedua jenis organisme yang hanya dapat hidup
dengan bermutualisme. Contoh bentuk mutualisme adalah bakteri yang hidup
didalam system pencernaan hewan Herbivora. Hewan herbivore berukuran besar
tidak bisa mencerna selulosa. Dibutuhkan bakteri simbiotik atau protozoa pada
saluran pencernaan hewan tersebut untuk memecah selulosa.
Beberapa contoh Mutualisme lainnya:
·
Simbiosis antara fungi dengan
ganggang hijau biru membentuk Lichen
·
Simbiosis fungi dengan akar tumbuhan
membentuk mikoriza
·
Simbiosis antara semut dengan Aphit,
semut melindung Aphit dari pemangsanya, sedangkan Aphit memberikan cairan
sejenis madu kepada semut
b. KOMENSALISME
Komensalisme merupakan bentuk
hubungan antau interaksi antar organisme dari dua spesies yang berbeda, yang
mana hanya satu organisme saja yang memperoleh keuntungan sedangkan lainnya
tidak terpengaruh. Hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu merupakan
contoh komensalisme. Ikan remora menempel pada badan ikan hiu, sehingga ikan
remora dapat berpindah tempat dengan cepat, ikan remora juga mendapatkan
keuntungan lainnya, yaitu memperoleh makanan sisa dari ikan hiu. Ikan hiu
sendiri tidak diuntungkan dann juga tidak dirugikan dari keberadaan ikan remora
c. ALELOPATI
Alelopati adalah hubungan atau
interaksi antarorganisme, yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat
pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan toksin atu
racun
d. PREDASI
Predasi adalah Hubungan
atau interaksi antarorganisme yang mana satu organisme memakan organisme
lainnya
Organisme yang memakan disebut PREDATOR,
sedangkan organisme yang dimakan disebut MANGSA. Pada umumnya
hubungan makan dan dimakan ini berlangsung antara spesies yang berbeda,
meskipun demikian beberapa hewan pemangsa sesama jenisnya (Kanibalisme).
Contoh hubungan Predasi yaitu pada singa dengan Zebra, Kuda dengan Rumput, dan ular
dengan Tikus.
e. KOMPETISI
Kompetisi adalah
Terjadinya hubungan atau interaksi yang menyebabkan
persaingan
untuk mendapatkan sumber yang terbatas /
relung
Kompetisi terbagi 2, yaitu:
1. kompetisi Intraspesifik
yaitu Dapat
terjadi antar individu dan spesies yang sama
Contoh: - persaingan antar tumbuhan Sorghastrum
nutans dalam mendapatkan nitrogen
2. Kompetisi Interspesifik yaitu Kompetisi
yang terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda
Contoh:- Persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput diladang
pengembalaan yang sama
f. Parasitisme
Parasitisme adalah
Hubungan
antar organisme berbeda spesies, yang mana satu jenis organisme (parasit) hidup
bersama atau menumpang dengan mikroorganisme lainnya (inang) dan menimbulkan
kerugian bagi organisme yang ditumpanginya.
Organisme parasit yang tidak beradaptasi dengan baik akan
menyebabkan ketidaknyamanan bagi inangnya. Ketidaknyamanan bias dalam bentuk
iritasi akaibat gigitan atau rasa gatal. Organisme parasit yang menyebabkan
sakit pada inangnya disebut dengan PATOGEN
2. Interaksi Antara Komponen Biotik Dengan Komponen Abiotik
Interaksi antar komponen biotik dengan komponen abiotik
terjadi karena komponen biotik dalam suatu ekosistem akan dipengaruhi oleh
kondisi komponen abiotiknya. Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan
tertentu disebut dengan RENTANG TOLERANSI. Hukum toleransi
menyatakan bahwa keberadaan, kelimpahan, dan penyebaran spesies tertentu dalam
suatu ekosistem ditentukan oleh satu atau lebih faktor fisik dan kimia
lingkungan yang masih bisa ditoleransi oleh spesies tersebut. Oleh karenanya,
setiap spesies dealam ekosistem mempunyai batas toleransi, yaitu batas maksimum
dan minimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan hidup.
Adakalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi
oleh satu jenis komponen abiotik atau faktor Pembatas. Jika
jumlah factor pembatas terlalu banyak ataupun sedikit maka pertumbuhan populasi
akan terhambat, walaupun komponen-komponen abiotik lainnya berada dalam jumlah
yang optimal untuk pertumbuhan populasi tersebut. Faktor pembatas lainnya
adalah Salinitas
|
C. MACAM-MACAM EKOSISTEM
1. Ekosisten Darat
Ekosistem
darat dalam skala luas yang memiliki tipe vegetasi dominant disebut dengan
bioma.
Bioma adalah ekosistem darat yang
khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada
wilayah tersebut
Jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh
keadaan iklim, curah hujan, itensitas cahaya matahari, kelembapan, dan posisi
lintang ekosistem tersebut.
Macam-macam bioma yang ada dibumi:
a. Hutan Hujan tropis
hutan
hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Letak hujan
tropis berada sepanjang garis khatulistiwa sehingga hujan tropis memilikiciri
lingkungan yaitu, itensitas cahaya mataharinya tinggi, lama waktu siangnya
kurang lebih sama dengan malamnya, dan intensitas hujannya tinggi, yaitu
berkisar antara 220-225 cm pertahun
b. Padang Rumput
Padang
rumput biasa juga disebut dengan stepa dan praire. Intensitas curah hujan
dipadang rumput berada pada tingkat sedang, yaitu sekitar 50 sampai 76 cm
pertahun. Kondisi padang rumput yang kering umumnya tidak mendukung pertumbuhan
pepohonan.
c. Gurun
Gurun
merupakan wilayah dengan intensitas curah hujan yang sangat rendah. Kurangnya
air di gurun tidak mendukung terjadinya proses fotosintesis tumbuhan. Kaktus
merupakan contoh vegetasi gurun, kaktus merupakan tumbuhan xerofit,
yaitu tumbuhan yang mampu hidup pada lingkungan dengan sedikit air. Kemampuan
kaktus untuk menyimpan air dan bertahan hidup pada kondisi yang kering
menyebabkan kaktus termasuk tumbuhan sukulen
d. Hutan gugur temperate
Intensitas
curah hujan di hutan gugur lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis, yaitu
sekitar 75-150 cm pertahun. Adaptasi juga dilakukan beberapa jenis hewan ketika
musim dingin. Tupai misalnya, akan mengalami hibernasi sepanjang musim dingin. Hibernasi
adalah periode dormansi pada hewan.
e. Taiga
Taiga
atau hutan conifer mempunyai cirri khas, yaitu mengalami musim dingin yang
sangat dingin dan musim panas yang sangat singkat dan dingin. Taiga didominasi
oleh tumbuhan conifer yang mampu bertahan terhadap suhu yang demikian dingin.
Ciri tumbuhan konifer antara lain daunnya berbentuk jarum dan bersemi sepanjang
tahun.
f. Tundra
Tundra
berarti daratan tanpa pohon. Tundra disebut juga sebagai padang lumut karena
vegetasi utamanya terdiri dari lumut, lumut kerak (lichen sp), dan
rumput-rumputan.
Karakteristik
tundra, yaitu:
·
Suhu dingin yang ekstrim
·
Keragaman spesiesnya rendah
·
Struktur vegetasinya sederhana
·
Musim tumbuhan dan berkembang biak
pendek
Tundra
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tundra artik dan tundra alpine. TUNDRA
ARTIK terletak di kutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai gurun,
tetapi gurun dengan suhu lingkungan yang dingin. TUNDRA ALPINE terletak
di ketinggian gunung dimana pepohonan tidak dapat tumbuh.
2. Ekosistem Akuatik
Keragaman
ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh faktor abiotik sebagaimana keragaman
ekosistem daratan. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan
menjadi ekosistem air tawar dan ekosisitem laut.
a. Ekosistem air tawar
Ekosistem
air tawar dapat digolongkan menjadi danau, lahan basah dan sungai
DANAU
Bagian
dasar danau yang dangkal disebut dengan zona litoral. Pada zona ini,
tumbuhan air masih dapat tumbuh didasar danau. Bagian danau yang terbuka
disebut dengan zona limnetik. Selain dibagi secara horizontal, struktur
danau juga dibagi secara vertical menjadi zona fotik dan afotik. Cahaya
matahari masih bias berpenetrasi pada zona fotik. Sebaliknya, pada zona
afotik, cahaya matahari sudah tidak bias berpenetrasi.
Organisme
di danau antara lain tumbuhan air dan ganggang yang bertindak sebagai organisme
fotosintetik, selain itu di danau juga terdapat zooplankton, berbagai jenis
cacing, kerang, serangga dan ikan.
LAHAN BASAH
Lahan
basah, disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi oleh air
sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik.
Lahan basah bisa dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa Lumpur (swamp),
dan tanah gambut (bog)
SUNGAI
Sungai
adalah badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Ketika sungai
bertemu lautan, maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar akan bercampur
dengan air asin
b. Ekosistem laut
Ekosistem
laut dapat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu
- ZONA INTERTIDAL atau zona pasang surut
Area pasang dan surut air laut di sepanjang garis pantai
disebut dengan zona intertidal. Pada saaat pasang, zona
intertidal akan tertutupi oleh air laut, sedangkan pada saat surut, zona ini
akan kering dan terpapar oleh udara terbuka.
- ZONA NERITIK atau zona laut dangkal
Zona neritik berada diantara zona
intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut dangkal ini adalah
sekitar 200 m
- ZONA PELAGIk atau zona laut terbuka.
Kedalaman rata-rata zona pelagik
adalah 4000 m. sekitar 75% air laut berada pada zona ini. Zona pelagic
merupakan zona yang paling tidak produktif dibandingkan zona intertidal dn zona
neritik
Berdasarkan ada atau tidak adanya
penetrasi cahaya, ekosistem laut dapat dibagi menjadi zona fotik, zona bentik
dan zona afotik
- Zona fotik adalah area permukaan laut yang yang masih menerima cahaya matahari dalam jumlah yang cukup untuk proses fotosintesis organismenya.
- Zona bentik adalah area dasar laut.
- Zona afotik adalah area pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak menerima masukan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis organismenya
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem ini tidak terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia untuk
diambil manfaatnya. Contoh ekosistem buatan adalah sawah, waduk, tambak,
perkebunan kopi dan hutan tanaman produksi seperti jati dan karet
|
LATIHAN
AKHIR BAB
A.Pilihlah salah satu jawaban yang
paling benar
1. Berikut ini yang dikaji dalam
ekologi, kecuali….
a. komponen
biotic
b. komponen abiotik c.
penamaan makhluk hidup
d. interaksi
antarpopulasi e.
interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
2. Berikut ini yang merupakan
komponen abiotik adalah…
a.
capung b. belalang c.
rumput d.
hujan e.
pohon
3. Berikut ini yang bukan termasuk
populasi adalah….
a.
|
BAB
II
ENERGI
DALAM EKOSISTEM
Tujuan
Pembelajaran:
- Memahami bentuk aliran energi yang terjadi di dalam rantai makanan dan jarring-jaring makanan
- Memahami bentukbentuk piramida ekologi di dalam ekosistem
- Memahami prinsip produktivitas ekosistem
- Memahami daur biogeokimia dan macam-macamnya di dalam ekosistem
A.
ALIRAN ENERGI
1.
TINGKAT TROFIK
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi
karena adanya aliran energi.
ALIRAN
ENERGI ADALAH JALUR SATU ARAH DARI PERUBAHAN ENERGI PADA SUATU EKOSISITEM.
Proses
aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses makan dan
dimakan. Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok organisme dengan
kelompok organisme lainnya. SETIAP KELOMPOK ORGANISME YANG MEMILIKI SUMBER
MAKANAN TERTENTU DISEBUT DENGAN TINGKAT TROFIK. Beberapa macam tingkat
trofik seperti produsen, konsumen dan dekomposer. Perhatikanlah skema aliran
energi pada tingkat trofik berikut ini.
A.
PRODUSEN
Energi memasuki suatu ekosistem dimulai dari energi radiasi
(cahaya matahari) yang sebagian diserap oleh tumbuhan, ganggang dan organisme
fotosintetik lainnya. ENERGI CAHAYA MATAHARI KEMUDIAN
DIUBAH MENJADI ENERGI KIMIA MELALUI PROSES FOTOSINTESIS. Seluruh organisme berklorofil
seperti tumbuhan dan ganggang hijau yang dapat mengolah makanannya melalui
fotosintesis disebut organisme AUTOTROF atau dalam suatu ekosistem disebut
dengan PRODUSEN
B.
KONSUMEN
Organisme seperti hewan membutuhkan makanan berupa organisme
lain (tumbuhan atau hewan lain) sebagai sumber energinya. ORGANISME YANG TIDAK DAPAT MENGOLAH MAKANANNYA DISEBUT
ORGANISME HETEROTROF ATAU KONSUMEN.
Konsumen dalam suatu ekosistem dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkat.:
KONSUMEN
TINGKAT I
(KONSUMEN
PRIMER) ADALAH KELOMPOK ORGANISME YANG SECARA LANGSUNG MEMAKAN PRODUSEN.
Anggota konsumen primer adalah kelompok herbivora atau pemakan
tumbuh-tumbuhan, seperti belalang, kelinci, kambing dan sebagainya.
KONSUMEN
TINGKAT II
(KONSUMEN SEKUNDER) ADALAH KELOMPOK ORGANISME YANG MEMAKAN KONSUMEN PRIMER. Konsumen
primer, konsumen sekunder serta seterusnya juga dapat merupakan anggota
kelompok omnivora, yaitu organisme yang memakan tumbuhan dan hewan
seperti ayam, manusia dan sebagainya.
C.
DEKOMPOSER ATAU DETRITIVORA
Beberapa organisme mendapatkan energinya dengan cara memakan
detritus atau materi organik dari organisme lain. DETRITUS dapat berupa
bangkai, feses, daun busuk dan lain sebagainya. Organisme yang memakan detritus
disebut dengan DETRITIVORA. Organisme detritivora seperti cacing tanah,
kutu kayu, kepiting dan siput biasanya banyak terdapat didalam tanah atau di
dasar perairan. Organisme yang menggunakan sisa-sisa materi organic dan produk
terdekomposisi lainnya disebut DEKOMPOSER atau SAPROTROF
2.
RANTAI MAKANAN DAN JARING-JARING MAKANAN
PROSES MAKAN DAN DIMAKAN ANTARA SATU TINGKAT TROFIK DENGAN
TINGKAT TROFIK LAINNYA MEMBENTUK URUTAN DENGAN ARAH TERTENTU YANG DISEBUT
RANTAI MAKANAN. Melalui rantai makanan energi
dapat mengalir dari satu organism eke organisme lainnya. Hubungan makan dan
dimakan yang kompleks tersebut saling bercabang dan berkaitan sehingga
membentuk JARING-JARING MAKANAN.
|
B.
PIRAMIDA EKOLOGI
1.
Piramida jumlah
PIRAMIDA JUMLAH
MENGGAMBARKAN JUMLAH ORGANISME YANG TERDAPAT DI DALAM SATU TINGKAT TROFIK.
Semakin banyak jumlah organisme dalam satu tingkat trofik, maka semakin luas
bangunan piramida yang terbentuk.
2.
Piramida Biomassa
PIRAMIDA BIOMASSA ADALAH PIRAMIDA YANG MENGGAMBARKAN TOTAL
BIOMASSA YANG TERDAPAT PADA TIAP TINGKAT TROFIK. Piramida ini menunjukkan berat
suatu tingkat trofik dalam ukuran gram pada suatu waktu. Jika yang dihitung
adalah berat organisme hidup, maka yang didapat adalah berat basah biomassa.
3.
Piramida Energi
PIRAMIDA ENERGI
MENGGAMBARKAN PRODUKTIVITAS ENERGI SUATU TINGKAT TROFIK DALAM EKOSISTEM SELAMA
PERIODE TERTENTU. Pada piramida energi setiap factor yang berhubungan dengan
produktivitas energi dalam satu tingkat trofik selalu diperhitungkan. Misalnya,
apabila jumlah energi yang dihitung adalah jumlah energi dalam periode satu
tahun, maka perubahan cuaca dalam satu tahun tersebut juga diperhitungkan.
Piramida energi memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan piramida jumlah dan piramida biomassa.
C.
PRODUKTIVITAS EKOSISTEM
Energi yang masuk atau diserap suatu organisme tidak
seluruhnya digunakan untuk aktivitas tetapi ada sebagian yang disimpan.
Pemasukan dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas
ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan
produktivitas sekunder.
1.
Produktivitas Primer
PRODUKTIVITAS PRIMER ADALAH KECEPATAN ORGANISME AUTOTROF
MENYIMPAN DAN MENGUBAH ENERGI CAHAYA MATAHARI MENJADI MOLEKUL ORGANIK. Seluruh energi atau bahan organik yang dihasilkan dari
proses fotosintesis disebut dengan produktivitas primer kotor (PPK). Energi
yang dihasilkan tersebut tidak seluruhnya disimpan dalam tubuh tumbuhan,
sebagian digunakan dalam proses respirasi. Jumlah energi yang dihasilkan dari
proses fotosintesis dikurangi dengan energi yang digunakan dalam aktivitas
respirasi disebut produktivitas primer bersih (PPB)
2.
Produktivitas Sekunder
Kecepatan organisme heterotrof mengubah dan menyimpan energi
yang didapatkan dari makanan disebut PRODUKTIVITAS SEKUNDER
|
D.
DAUR BIOGEOKIMIA
Perpindahan materi kimia dari lingkungan ke dalam tubuh
organisme dan dikembalikan ke alam, yang dalam prosesnya melibatkan komponen
dalam ekosistem, disebut DAUR BIOGEOKIMIA atau
DAUR MATERI. Disebut daur biogeokimia karena melibatkan unsure
biologi, geologi dan kimia.
Di alam terdapat 30 sampai 40 unsur kimia yang dibutuhkan
oleh pertumbuhan dan perkembangan organisme, diantaranya adalah karbon (C),
hydrogen (H), nitrogen (N), sulfur (S), oksigen (O) dan lain sebagainya.
Daur materi atau mineral yang terdapat di dalam ekosistem
dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu:
·
Daur materi senyawa, yaitu daur materi kimia yang selama proses
perpindahannya hanya terjadi proses perubahan bentuk (fasanya), sedangkan
bentuk ikatan molekulnya tetap. Daur air merupakan contoh daur materi senyawa.
·
Daur materi unsure, yaitu daur materi kimia yang selama proses perpindahannya
melibatkan perubahan bentuk dan ikatan molekul. Daur karbon, daur nitrogen dan
sebagainya merupakan contoh daur materi unsure.
1.
Daur Air
PERPINDAHAN AIR YANG BERKESINAMBUNGAN DAN MENYEBABKAN KESEIMBANGAN
JUMLAH AIR YANG TERDAPAT DI LAUTAN, DARATAN DAN ATMOSFER DISEBUT DAUR HIDROLOGI
ATAU DAUR AIR. Dalam suatu daur tidak dapat
ditentukan awal dan akhir terjadinya daur tersebut, karena seluruh proses
saling berhubungan. Daur air melibatkan proses evaporasi (penguapan)
transpirasi (penguapan air dari organ tumbuhan), presipitasi (hujan, salju) dan
kondensi (pembentukan awan).
Proses EVAPORASI merupakan proses penguapan air dari
daratan dan lautan menuju atmosfer. Air yang menguap dari perairan daratan dan
lautan akan mengalami proses KONDENSASI membentuk gumpalan awan di
atmosfer. Air yang berada di atmosfer tidak seluruhnya berasal dari proses
evaporasi, sebagian kecil berasal dari proses TRANSPIRASI, yaitu
penguapan air yang terkandung di dalam organ tumbuhan. Air yang terkondensasi
membentuk awan akan kembali turun ke tanah melalui proses PRESIPITASI
atau yang di kenal dengan hujan atau salju
PERPINDAHAN UNSURE KARBON DARI LINGKUNGAN KE DALAM ORGANISME
DAN KEMBALI LAGI KE LINGKUNGAN DISEBUT DENGAN DAUR KARBON.
Karbon yang berada diatmosfer (CO2) diambil oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis, karbon yang
ada dalam bentuk senyawa karbon dioksida (CO2) diubah menjadi
senyawa yang lebih kompleks, yaitu glukosa (C6H12O6).
Melalui proses respirasi, karbon kembali dilepaskan ke atmosfer. Bahan organic
(glukosa) sebagian juga ditransfer ke organisme heterotrof seperti hewan dan
manusia melalui proses makan dan dimakan. Sama halnya dengan tumbuhan,
organisme heterotrof juga mengeluarkan unsure karbon melalui proses respirasi
Reaksi
fotosintesis
6CO2
+ 12H2O + cahaya matahari → C6H12O6
+ 6H2O → 6CO2 + 12 H2O + energi
|
3.
Daur Nitrogen
NITROGEN (N) MERUPAKAN SALAH SATU UNSURE PENTING BAGI
ORGANISME, KARENA NITROGEN MERUPAKAN SALAH SATU KOMPONEN PENYUSUN DNA.
PERISTIWA PINDAHNYA MATERI NITROGEN DARI LINGKUNGAN KE ORGANISME DAN KEMBALI
LAGI KEA LAM DISEBUT DENGAN DAUR NITROGEN. Peristiwa daur nitrogen
meliputi beberapa peristiwa penting, yaitu fiksasi nitrogen, nitrifikasi,
asimilasi, amonifikasi dan denitrifikasi.
a.
Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen merupakan proses perubahangas nitrogen (N2),
yang tidak reaktif, menjadi ammonia (NH3), yang lebih reaktif.
Nitrogen difiksasi supaya dapat diikat dan digunakan oleh organisme. Beberapa
bakteri pengikat nitrogen tinggal dipermukaan akar tumbuhan. Contohnya, bakteri
Rhizobium yang hidupndiakar tumbuhan kacang-kacangan dan membentuk modul.
Interaksi antara bakteri Rhizobium dengan tumbuhan kacang-kacangan disebut
dengan simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
Bakteri mendapatkan karbohidrat dari tumbuhan kacang-kacangan,
sedangkan tumbuhan mendapatkan nitrogen untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan.
b.
Nitrifikasi
Perubahan senyawa ammonia (NH3) atau ammonium (NH4+
yang terbentuk ketika ammonia bereaksi dengan air) menjadi nitrat disebut
nitrifikasi.
C.
Asimilasi
Didalam proses Asimilasi, akar
tanaman menyerap senyawa nitrat , ammonia, kemudian mengubahnya menjadi
molekul penyususn senyawa protein dan asam nukleat
d.
Amonifikasi
Amonifikasi terjadi ketika
decomposer mengubah senyawa nitrogen organik pada organisme mati menjadi Amonia
atau Amonium
E,
Denitrifikasi
Proses denitrifikasi berlangsung
didalam tanah, yaitu ketika terjadi proses perubahan senyawa nitrat menjadi gas
dinitrogen kembali keatmosfer.
22 komentar:
thanx .,
berkmbang lebih baik dan maju. salam
trimakasih atas materinya :)
terimakasih atas informasinya :)
kak ijin copy boleh? buat tugas
materinya sinkat,padat,jelas,lengkap,gokil banget deh sumpah.buat uas sih pede!thanks yaa.
Makasih nih infonya bermanfaat sekali :)
setiap spesies dalam ekosistem mempunyai batas toleransi, yaitu batas maksimum dan minimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan hidup.
pertanyaan saya kenapa ada batas maksimun dan minumum dan berapa batasannya maksimun dan minimun ?
Tangkzz yaa in bermanfaat bnget..
Makasih banyak ya, buat materi uts niiih :)
thanks
makasih pake bgt yoo.. ^_^
UAS UAS dohhh.. -_-
Assalamu'allaikum wr wb
BDW, Khamsamnida "Terima Kasih" blognya bermanfaat banget berkat blog ini saya bisa belajar dan lebih tahu. dan insya Allah besok nilaiku bagus, amin.
buat authornya makin sukses selalu. :D
Ad MODUL ny kh Bang??
Thanks untuk ilmunya😊😊😊
kontol
Bacot!
Lengkap 😊😊
thanks, Lengkap 😁😁
Materi bagus mohon lebih luas
vr865 jack wolfskin slovenija,guess latvija,guess bags australia,camperuae,camper deutschland,guessportugal,blundstone boots ireland,guess perfumy,jott canada fb375
Posting Komentar